Pondok Pesantren Musthafawiyah di Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara memiliki keunikan tersendiri.
Umumnya, pondok pesantren memiliki satu kompleks yang besar yang terlokalisir menjadi satu.
Namun, pondok pesantren ini tidak demikian, melainkan tempat para santrinya menyebar di satu desa, yaitu Desa Purba Baru.
Pondok tempat santri tinggal pun unik, yakni hanya bangunan seluas 3 x 2 meter untuk satu pondok yang terbuat dari kayu dan membentuk rumah panggung kecil.
Ada ratusan pondok yang terlihat sepanjang Desa Purba Baru sampai ke Gedung Utama Pondok Pesantren Musthafawiyah.
Satu pondok itu paling banyak diisi empat orang santri, khususnya laki-laki.
Di dalamnya hanya terdapat tikar, beberapa buku yang tersusun rapi, tumpukan baju atau yang digantung di dinding dan satu penanak nasi elektronik.
Abdul Hasan (15), seorang santri dari Panyabungan menceritakan bagaimana keseharian mereka membina ilmu keagamaan di ponpes tertua di Sumatera Utara itu.
Ia setiap harinya hidup mandiri, baik dalam urusan memenuhi kebutuhan hidup, misalnya makan, membersihkan pakaian hingga urusan keagamaan. (selajutnya)
Umumnya, pondok pesantren memiliki satu kompleks yang besar yang terlokalisir menjadi satu.
Namun, pondok pesantren ini tidak demikian, melainkan tempat para santrinya menyebar di satu desa, yaitu Desa Purba Baru.
Pondok tempat santri tinggal pun unik, yakni hanya bangunan seluas 3 x 2 meter untuk satu pondok yang terbuat dari kayu dan membentuk rumah panggung kecil.
Ada ratusan pondok yang terlihat sepanjang Desa Purba Baru sampai ke Gedung Utama Pondok Pesantren Musthafawiyah.
Satu pondok itu paling banyak diisi empat orang santri, khususnya laki-laki.
Di dalamnya hanya terdapat tikar, beberapa buku yang tersusun rapi, tumpukan baju atau yang digantung di dinding dan satu penanak nasi elektronik.
Abdul Hasan (15), seorang santri dari Panyabungan menceritakan bagaimana keseharian mereka membina ilmu keagamaan di ponpes tertua di Sumatera Utara itu.
Ia setiap harinya hidup mandiri, baik dalam urusan memenuhi kebutuhan hidup, misalnya makan, membersihkan pakaian hingga urusan keagamaan. (selajutnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar